Nasehat kepada penuntut ilmu (agama) yang sering merasakan kemalasan dan kelalaian pada dirinya

Oleh: Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili

Alhamdulillah Tidak diragukan lagi saudara sekalian bahwa menuntut ilmu kedudukan yang sangat Agung.

Pendidik pertama pada umat ini adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan murid pertama adalah para sahabat beliau Semoga Allah mencurahkan salawat dan salam kepadanya.

hendaknya guru itu meneladani Rasulullah dan murid itu hendaknya mencontoh sahabat Rasulullah (Semoga Allah mencurahkan salawat dan salam kepadanya) dan menuntut ilmu itu mempunyai kedudukan yang tinggi sekali. sama saja baik dewasa maupun anak-anak,  lelaki maupun perempuan,  andaikan terkumpul di dalam diri seseorang iman dan ilmu, maka ia berhak memiliki keagungan.   Allah mengangkat derajat orang yang beriman diantara kamu serta orang-orang yang berilmu beberapa derajat.  dan Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan pada kita dalam menuntut ilmu ada pahala yang banyak,

akan aku Sebutkan salah satunya dan Selain itu jauh lebih banyak, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ

“Siapa yang pergi awal ke masjid tiada yang diinginkan melainkan belajar atau mengajar ada pahala baginya seperti pahalanya orang yang berhaji dengan sempurna” (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 8: 94. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 86 menyatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

hendaknya wahai penuntut ilmu, dalam menuntut ilmu harus ikhlas kepada Allah semata. karena hal tersebut termasuk ibadah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata:

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Siapa saja yang belajar suatu ilmu (agama) yang seharusnya untuk mendapatkan wajah Allah namun ilmu itu tidak ia pelajari kecuali untuk mendapatkan harta dunia. tak akan dia dapatkan ketinggian surga pada hari kiamat. (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

 Artinya ia tidak menjumpai wanginya Surga pada hari kiamat, iya tidak mencium bau wanginya surga,  sudah seharusnya kita ikhlas murni mengharapkan Allah Azza wa Jalla.  seharusnya kita giat dalam menuntut ilmu karena para penuntut ilmu mengatakan: “Ibadah sunnah yang paling unggul adalah menuntut ilmu” artinya yang paling tinggi setelah ibadah wajib di antara amal-amal shaleh adalah menuntut ilmu,  ini jika yang dipelajari bukan masalah wajib karena ilmu yang wajib masuk dalam derajat fardhu, Tetapi lebih dari itu menuntut ilmu adalah Ibadah sunnah terbaik dan puncaknya ibadah sunnah.  karena itu harusnya kita giat dan ummat ini butuh para penuntut ilmu yang mempelajari tauhid dan Sunnah serta fiqih yang benar serta mengajarkan masyarakat.  dan nasehatku wahai para penuntut ilmu bersungguh-sungguh lah dan perhatikan yang dikatakan Ibnu qayyim rahimahullah :

Sesungguhnya Surga itu tidak dicapai melainkan melalui jembatan kepenatan Siapa yang lebih memilih Istirahat kelak tidak akan bisa beristirahat.  harus giat,  harus bertekad, dan Jauh sebelum itu harus ikhlas mengharapkan Allah Azza wa Jalla dan harus pula beramal dengan ilmu

Wahai hamba Allah jangan menjadi seperti lilin yang terbakar dan menerangi lainnya akan tetapi jadilah seperti lampu menerangi yang di dalam dan menerangi juga di sekitarnya, dalamnya bercahaya dan ia juga menerangi siapa saja di sekitarnya. ketahuilah para Salaf dahulu belajar untuk diri sendiri, kemudian memberi manfaat kepada orang lain dengan ilmunya. beramallah dengan ilmu!  semangatlah mendapatkannya, Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kamu termasuk diantara hamba terbaikNya

Ketahuilah menuntut ilmu di zaman ini punya tingkatan yang tinggi sekali, karena zaman ini zaman yang penuh fitnah, fitnah syahwat dan  fitnah syubhat. engkau pergi ke sekolah Islam akan ada yang berkata padamu Sekolah Negeri saja agar bisa menjadi dokter, biar jadi Insinyur, hartamu banyak, Jika kamu belajar di Sekolah Islam kamu nggak dapat apa-apa..

dengarlah apa yang dikatakan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Beliau berkata:

  العبادةُ في الهَرْجِ كهجرةٍ إليَّ

“Ibadah saat harj seperti berhijrah kepadaku” (HR Muslim )

ibadah saat harj adalah ibadah di waktu perang,  maksudnya adalah ibadah di waktu terjadi fitnah. keadaanmu terbuktikan dengan ibadah di waktu fitnah melanda, sedangkan di sekitarmu banyak yang ingin mencelakai maka pahalamu sebagaimana pahala hijrah pada nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

ketahuilah Ikhwan sekalian, hijrah kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa sallam telah terputus setelah Fathul Mekah dan beliau pun wafat setelahnya. Akan tetapi anda hari ini bisa mendapatkan pahala hijrah kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Bagaimana..? dengan semangat mengejar ilmu syar’i.  dengan cara beribadah kepada Allah diwaktu fitnah.  maka kau pun akan mendapatkan pahala hijrah kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa sallam. jika kau pahami ini, bagaimana cara kita bersabar?  saudara sekalian misalkan kita tahu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam masih hidup dan meminta kita untuk berhijrah kepadanya dari Indonesia menuju Madinah, berjalan kaki demi Allah, pasti kita akan kerjakan jika kita beriman kita tahu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam telah wafat tetapi masih tersisa untuk Kitab Al Hijrah karena itu wahai penuntut ilmu,  ketahuilah kalian menuntut ilmu diwaktu fitnah sama halnya kalian beribadah kepada Allah dan ibadah di waktu fitnah itu sebagaimana ibadah hijrah menuju Nabi Semoga Allah mencurahkan salawat dan salam kepada Nya

Allahu A’lam

(Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili)

Sumber: yufid.tv  https://www.youtube.com/watch?v=A6s7n3NJv6c

 

Tinggalkan komentar